Suasana sepi mendampingi dua orang yang sedang duduk tertegun seperti tak menyangka apa yang telah terjadi.
Panky : ini gak mimpikan ndol?
Gondol : kayaknya sih enggak….!!!
Panky : kok kayaknya sih, aq butuh kepastian ndol…!!!
Gondola : aku sendiri masih bingung pank, aku juga pengen bisa mastiin…
Panky : yo cepetan pastiin to ndol!!!
Gondola : sebentar dululah, aku masih belum sadar ini.
Panky : cepetan sadar ndol, kita butuh kepastian yang cepat ini.
Gondola : lha kamu sendiri yang cepetan sadar kenapa… cepetan pastiin. Masa aku terus yang kamu suruh-suruh.
Panky : iya-iya ndol, sebentar…….
( kedua-duanya kembali tertegun beberapa saat )
Panky : ndol……….. aku sadar ndol……. Lihat, lihat, lihat itu ndol, ada bintang rendah sekali tempatnya…. Itu tandanya sudah malam ndol. Berarti aku sekarang sudah benar-benar sadar. Aku yakin kalau aku sudah sadar.
Gondola : matamu….. lihat lagi…. Itu bukan bintang, tapi itu lampu kota goblok… bintang itu ada di atas sana tu.
Panky : kamu kok tau ndol ?
Gondola : lha Cuma begitu aja kok pake dipikirin. Sejak kecil aku juga tau bedanya lampu sama bintang.
Panky : sssst… berarti kamu sekarang sudah sadar ndol. Bener gak?
Gondola : iya-ya…….. aku sudah sadar ini…
Panky : sekarang aku tak tanya ndol!
Gondola : apa, apa…..
Panky : kita sekarang bebas kan ndol ?
Gondola : bebas…..
Panky : iya ndol, bebas !
Gondola : iya pank, kita ternyata sudah bebas pank…
Panky : beneran ndol….
Gondola : benar pank.!!
Panky : kalau begitu aku sekarang sudah boleh loncat ndol…
Gondol : loncatlah pank, sesukamu sekarang sudah bisa loncat pank.
( panky meloncat kegirangan melepaskan rasa kebebasannya )
Gondola : berhenti pank, berhenti. Sekarang gantian aku pengen nyanyi.
Panky : nyanyi apa ndol….
Gondola : dengarkan saja pank.
( gondola menyanyikan lagu romantis untuk hidupnya [ lagu LUKISAN CINTA ] )
Panky : wih… gaya kamu ndol, anjing….. sok romantis kamu ndol.
Gondola : bukanya begitu pank, walupun fisikku begini keadaannya, tapi jauh dari lubuk hati. Aku ini orangnya lembut pank.
Panky : sok imut…….. gaya saja kamu ndol ! heh… sekarang ini kita sudah bebas ndol. Ingat, kita bisa ngelakuin apa saja sesuka kita ndol. Free… kita merdeka…
Gondola : yoi, yoi… kita sekarang jadi anak liar men….. bebas………
( mereka melepaskan kebahagiaannya dengan mengikuti alunan nada musik keras. [ MUSIK PUNK ] sampai akhirnya mereka lelah dan istirahat )
Gondola : aku capek pank.
Panky : sama ndol.
( mereka terengah-engah kelelahan )
Gondola : aku jadi ingat sama mona pank.
Panky : memang kenapa dengan mona ?
Gondola : gak tahu aku pank, tiba-tiba saja aku keingat sama senyum manisnya mona.
Panky : kamu masih sayang sama dia.
Gondola : ya iya lah pank. Rasa itu gak mungkin bisa hilang begitu saja.
Panky : anjing kamu ndol, tai kucing!!! Katanya pengen bebas kok malah terbelenggu oleh cinta.
Gondola : manusiawi pank, aku gak munafik, aku juga punya hati dan perasaan.
Panky : uwih, fuck……. Anjing. Melo banget kamu. Keren-keren. Aku suka gaya kamu.
Gondola : bukannya melo atau keren pank, tapi ini sudah menjadi kodrat bagiku menjadi seorang pria.
Panky : kalo aku sih anjing itu cinta. Bikin gila saja.
Gondola : aku beda pank, aku gak bisa menghindari pesona si mona.
Panky : lalu kenapa kamu gak bilang saja ke mona tentang perasaan kamu itu.
Gondola : bagaimana bisa bilang, orang baru PDKT saja dia sudah gak ada respon.
Panky : wih anjing gayamu selangit, pake kenal bahasa PDKT segala. Tapi BTW ni ndol, memangnya kenapa kamu semudah itu nyerah buat ndapati kasih sayangnya si mona?
Gondola : sudahlah pank, gak perlu di bahas lagi. Yang penting sekarang kita sudah bisa hidup bebas. Betol….
Panky : yes bos….. yang penting sekarang kita sudah bebas, kita bisa jadi apa saja yang kita mau. Kita bisa berbuat apa saja yang kita suka. Ok ?
Gondola : ok…
Panky : lihatlah, aku sekarang bisa menjadi seperti gorilla… huwaaaaaa.
( panky menirukan gayanya gorilla )
Gondola : ha…ha…ha…. Jadi gorilla saja bangga.
Panky : sialan kamu. Baiklah, aku sekarang akan menjadi srigala, wolf….!!!
( panky menirukan gayanya srigala )
Gondola : Ha…ha…ha…..ha….ha…. srigala kok ekornya di depan. Ha..ha…ha..
Panky : anjing kamu… ya sudah, aku akan menjadi seorang raja. Hah…hah..hah..
( panky naik ke atas bangku dan tertawa dengan gagahnya bagai seorang raja )
Gondola : sebentar, aku akan jadi pemberontakmu.
( gondola pergi ke arah lain )
Panky : mau kemana kamu ?
Gondola : aku mau ambil property.
( gondola pergi mengambil tongkat dan kain merah untuk tali di kepalanya, kemudian masuk sambil berteriak-teriak )
Gondola : turunkan raja. Hancurkan kerajaannya. Bubarkan pemerintahannya. Hapuskan ketidak adilan ini. Bebaskan kaum lemah dari penindasan.
Panky : maksud kamu apa ? aku ini raja baik-baik ndol.
Gondola : kita sudah tidak percaya lagi sama pemerintahan. Kita ini orang merdeka. Kita harus menegakkan keadilan dan kebebasan.
Panky : ya sudah, coba sekarang kamu yang jadi raja.
Gondola : lha kamu jadi apa ?
Panky : aku mau jadi rakyat biasa saja.
( panky turun dari bangkunya, menyuruh gondola menggantikan posisinya sebagai raja. Kemudian dia pergi kearah yang lain. )
Gondola : kamu mau kemana ?
Panky : aku mau ambil property.
( panky masuk dengan membawa boneka kecil di gendongannya. )
Panky : baginda raja.
Gondola : ada apa ?
Panky : saya ini rakyat jelata baginda.
Gondola : ya, saya tau. Sudah kelihatan dari tampang kamu.
Panky : kasihani saya baginda, sudah hampir tiga hari saya belum makan. Anak saya gak ada susu buat diminum baginda. Ibunya telah meninggal saat melahirkan dia baginda.
Gondola : makanya kerja yang rajin. Biar bisa makan dan beli susu buat anak kamu itu.
Panky : Tapi kalau saya tinggal kerja lalu siapa yang akan merawat dia baginda. Kasihanilah kami baginda. Berilah kami sesuap nasi baginda.
Gondola : sudahlah, pergi sana kamu. Jangan ganggu saya. Saya ini lagi pusing. Kamu gak tahu ya. Anak saya besok minta kiriman 300 juta buat kuliahnya di LA. Mobil istri saya minta ganti. Dia sudah bosan pake BMW. Sekarang dia mau minta ganti FERARI. Kamu malah ganggu-ganggu. Pergi sana.
Panky : ya sudah tuan.
( panky beranjak meninggalkan tempat. )
Gondola : mau kemana kamu ?
Panky : aku mau ambil property.
( kemudian panky masuk lagi dengan membawa tongkat dan kain merah di kepelanya, sambil berteriak-teriak )
Panky : turunkan raja. Hancurkan kerajaannya. Bubarkan pemerintahannya. Hapuskan ketidak adilan ini. Bebaskan kaum lemah dari penindasan
Gondola : maksud kamu apa ? aku ini raja baik-baik pank.
Panky : kita sudah tidak percaya lagi sama pemerintahan. Kita ini orang merdeka. Kita harus menegakkan keadilan dan kebebasan.
Gondola : kurang ajar. Kamu itu gak senang lihat orang lagi senang saja. Baru sebentar aku merasakan rasanya jadi raja. Sudah di suruh turun.
Panky : lha habise kamu jadi raja nakalan. Aku mau minta makan gak dikasih. Aku lapar beneran ndol.
Gondola : ooooo…. Jadi kamu lapar beneran….. kita inikan orang bebas. Hidup di negeri yang makmur lagi. Jadi banyak makanan disini.
Panky : jadi….
Gondola : jadi kita bebas makan dan minum semaunya dong…
Panky : makananya ?
Gondola : tinggal ambil….
Panky : minumanya ?
Gondola : tinggal tuang….
Panky : aku ambil makanannya, kamu ambil minumannya. Ok?
Gondola : ok!!!
( mereka berpisah untuk mencari tugasnya masing-masing. Kemudian mereka masuk membawa barang bawaan sendiri-sendiri. Panky membawa beberapa kotak makanan. Dan gondola membawa air putih didalam plastic. )
Gondola : kamu dapat apa pank ?
Panky : yang pasti prasmanan ndol…… lha kamu. Jangan-jangan itu air dari kali ya? Aku gak mau, kotor ndol.
Gondola : tenang saja pank, ini dijamin bersih.
Panky : dari mana itu?
Gondola : dari mushola haji bisri. Ha…ha…hah..
Panky : cerdas juga kamu.
( mereka mulai memakan bawaannya.)
Gondola : pank,
Panky : apa?
Gondola : apa kamu sudah merasa benar-benar bebas ?
Panky : ya-iyalah ndol. Aku sudah ngerasa hidupku seperti burung di hutan yang luas. bebas terbang kesana kemari. Memangnya kenapa?
Gondola : aku pengen lebih bebas lagi pank.
Panky : maksudmu ndol?
Gondola : kamu tau lubang itu gak pank ? ( sambil menunjuk lubang hitam yang ada di belakang mereka )
Panky : maksudmu apa ndol ?
Gondola : aku pengen masuk kesana pank..
Panky : kamu jangan gila ndol. Itu nggak baik ndol.
Gondola : kamu belum pernah dengar ceritanya ya… katanya didalam sana penuh kegelapan. Kita bebas berexpresi semau kita pank. Tak ada lagi yang bisa mengganggu kebebasan kita pank. Semua masalah akan hilang disitu pank.
Panky : nggak, nggak ndol. Aku gak mau. Kalau sudah masuk situ sulit untuk kembali ndol. Kamu akan rusak disitu ndol. Kamu gak bakalan bisa menikmati lagi kebebasan dunia nyata.
Gondola : aku sekarang sudah gak butuh kebebasan nyata. Yang penting jiwaku bisa lapes menikmati hidup pank.
Panky : kamu jangan gila ndol. Itu di luar kesepakatan kita bersama ndol.
Gondola : aku nggak gila pank. Ini sudah menjadi keputusanku. Aku akan melangkah untuk mendapatkan kebebasan yang sempurna.
Panky : aku gak setuju. Itu bukan kebebasan ndol. Tapi itu kegoblokan saja. Hanya orang stress yang melakukan itu.
Gondola : kalau kamu memang tidak mau, gak apa-apa pank. Tapi jangan halangi kepergianku. Relakan perpisahan ini menjadi akhir dari pertemuan kita yang lalu.
Panky : anjing kamu ndol. Gitu saja pake sok puitis segala. Aku tetap gak setuju kalau kamu mau masuk kasitu ndol.
Gondola : sudahlah pank. Ini adalah pilihan hidupku.
( gondola melangkah menuju ke lubang hitam tersebut, kemudian melambaikan tangan dan masuk kedalam lubang. )
Panky : ndol….. gondola gendeng…… jangan ndol…… itu gak baik ndol………Nanti kalo kamu gak bisa balik aku terus bagaimana ndol…… anjing kamu ndol….setan……dengarkan aku ndol. Aku nanti makan sama siapa ndol……
( panky meratapi kepergian gondola. Tak seberapa lama kemudian gondola mengeluarkan kepala dan separuh tubuhnya keluar memanggil panky, )
Gondola : pank….. kamu kenapa nangis ?
Panky : anjing kamu ndol. Bagaimana kabar kamu ndol ? ayo cepat kesini ndol. Kita akan bersama lagi ndol.
Gondola : baru di tinggal sebentar saja pake Tanya kabar kamu pank. Disini enak sekali pank. Kamu saja yang kesini pank! Nanti kita bersama-sama lagi disini pank.
Panky : gak mau aku ndol. Kamu saja yang keluar ndol. Kamu baru merasakan kenikmatan sesaatnya saja ndol. Ayo cepetan keluar ndol. Mumpung kamu masih bisa keluar.
Gondola : dasar goblok kamu pank. Disini enak sekali kok tambah suruh ninggal. Hidupku terasa bebas sekali pank disini. Kamu saja yang coba kesini. Sekali saja pank.
Panky : gak mau aku ndol. Sumpah aku gak mau. Bahaya ndol.
Gondola : beneran kamu gak mau pank ?
Panky : mendingan kamu saja yang kesini ndol.
Gondola : tak hitung tiga kali kamu gak mau tak tinggal ya…..
Panky : ndol, ndol, jangan lagi ndol.
Gondola : satu……. Dua…….. tiga!
( gondola langsung masuk lagi kedalam lubang tersebut. )
Panky : gondola…………. Kamu kejam gondola. Kamu tega meninggalkan aku sendiri disini gondola. Kamu tidak ingat saat kita tertawa bersama gondola. Saat kita makan bersama. Minum bersama. Tidur bersama. Kutatap matamu, kita bercanda dan tertawa bersama gondola. Kita sudah berjanji akan terus bersama ndol. Dalam suka ataupun duka. Mana janji manismu dulu ndol. Kamu tega meninggalkan aku saat aku terpuruk sendiri seperti ini. Kini aku sengsara ndol. Aku tak berdaya hidup tanpa seseorang seperti kamu ndol. Hanya kamu yang selama ini menjadi SAHABAT terbaikku ndol. Aku sudah menganggap kamu lebih dari keluargaku ndol. Kamulah sebagian hidupku ndol.
( suasana menjadi hening mendengar tangisan panky. Sampai akhirnya daaing si mona menghampirinya. )
Mona : kamu kenapa pank ?
Panky : mona…..
Mona : ada apa pank……
Panky : gondola mon….( panky tak kuasa menahan tangisnya )
Mona : ada apa dengan gondola pank ?
Panky : Gondola kejam mon…..
Mona : sabar pank…. Tabahkanlah hatimu…. Memangnya ada apa dengan gondola ?
Panky : gondola masuk lubang gelap itu mon… dia tidak bisa ku beri tahu. Sekarang dia tidak keluar lagi mon…. aku sebatang kara sekarang.
Mona : mungkin itu sudah menjadi pilihan hidupnya pank.lebih baik kamu hargai saja keputusannya itu pank. Lagi pula kamu tidak sendiri kok pank.
Panky : maksud kamu apa mon ?
Mona : masih ada aku disini pank.
Panky : apa maksud kamu bilang seperti itu?
Mona : aku bersedia menjadi teman hidup kamu pank.
Panky : kamu gak usah macam-macam mon.
Mona : aku serius pank….. sebenarnya, sudah lama aku menyimpan hal ini. Dari dulu aku sayang sama kamu pank. Tapi aku tidak berani bilang. Karena kamu terlalu dingin sama aku. Kamu tidak pernah membalas perhatianku.
Panky : kamu jangan gila mon.
Mona : terserah kamu mau bilang apa. Tapi yang pasti, aku benar-benar sayang sama kamu pank.
Panky : kita sudah lama mengenal mon. seharusnya kamu bisa mengerti siapa aku.
Mona : kalau aku tidak mengerti siapa kamu. Aku gak mungkin jatuh cinta sama kamu pank. Aku tau kamu dari luar sampai dalam. Dari pertama kita bertemu aku sudah menaruh perhatian sama kamu. Hanya kamu saja yang tidak mengerti perhatianku ke kamu. Aku sudah pernah mencoba buat menghilangkan rasa ini jauh-jauh. Tapi itu gak mungkin pank.
Panky : cukup mon. hidupku sudah cukup hancur sekarang. Gondola sudah pergi, kini biarkan aku sendiri.
Mona : tapi pank! Aku sangat mencintaimu.aku tulus pank. Aku rela malakukan apa saja buat kamu pank. Ijinkanlah aku mencoba untuk menggantikan gondola dalam hidupmu.
Panky : aku tidak butuh cinta. Anjing itu yang namanya cinta. Tai kucing yang namanya ketulusan, pengorbanan demi cinta. Bagiku hidup adalah kebebasan. Dan itu gak butuh yang disebut dengan namanya cinta. Cinta itu perusak hidup. Dan perlu kamu tau mon, tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan gondola dalam hidupku.
Mona : baiklah pank…. Aku bisa menerima keputusanmu. Aku bisa mengerti hidupmu pank. Tapi…….. ijinkanlah aku minta satu permintaan padamu…. Aku sangat berharap kamu mau mengijinkan satu hal ini pank………………………
( mona langsung memeluk panky, tapi panky hanya bisa membiarkan tubuhnya dipeluk, dan dia tidak membalas pelukan mona )
biarkanlah aku menangis di pelukanmu.
Walaupun ini hanya satu kali…….
Tapi akan ku jadikan kenangan seumur hidupku.
( lampu mulai padam ketika panky mulai membalas pelukan mona )
Mohammad Sihabuddin
29-11-2009